Pilihlah, pilihlah (sebuah pengantar dalam pemilihan Gubernur Jakarta periode 2)

12:03 AM

Dalam hitungan jam, beberapa dari kita akan mengantri giliran masuk bilik suara. Masing-masing punya pilihan yang sudah dipilih sedemikian rupa sesuai penafsiran masing-masing. Menjelang prosesi penting kali ini rasanya kurang etis kalau digunakan untuk menyalahkan lagi dan lagi pasang calon yang bukan pilihan kita. Gak mau kan setelah pilgub ini temen malah berkurang? Yakali dah beda pilihan bikin kita jadi beda ke temen sendiri.

Silahkan pilih sesuai keinginan kalian. Bebaskan diri kalian untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi yang datang tahun ini. Pesta selanjutnya masih lama. Senang-senangin aja pilih kali ini. Tapi ingat, pilihan kalian akan menentukan seperti apa Ibukota tercinta ini, ingat juga panasnya pesta pilgub kali ini bisa jadi titik sandungan menuju pilpres 2019. Hati-hati memilih!

Gue pilih yang tidak punya kontrak politik untuk mewujudkan Jakarta Bersyariah.

Kalo bersyariah, Jakarta mungkin tidak akan seindah sekarang. Yang diisi dengan indahnya keberagaman.

Gue mungkin gak cinta sama ribetnya negara ini, tapi gue cinta dengan keberagaman yang ada di negara ini, terutama di Ibukota.

Silahkan tengok sekitar kalian, sekitar lingkungan aktifitas kalian secara fisik maupun virtual. Banyak sekali orang yang ingin memaksakan Ibukota menjadi bersyariah. Apa maksudnya? Apa setelah mereka berhasil menjadikan Ibukota bersyariah, juga akan ada Indonesia Bersyariah? Pffftttttt………….

Negara ini hadir dari keberagaman. Jangan dustai itu.

https://i0.wp.com/theartofchildhood.files.wordpress.com/2013/08/25_anak-anakindonesia.jpg?resize=640%2C427&ssl=1


Gue sih nyaman banget tinggal di keberagaman. Tolong jangan rusak dengan memaksakan kehendak satu bagian orang. Janganlah serakah ingin menguasai semua. Toh Negara (terutama Ibukota) ini punya bersama. Omong kosong soal keberpihakan itu tolong lah dihentikan. Keberpihakan selalu untuk satu golongan. Cuma Keadilan yang bisa menjaga keberagaman untuk berdampingan dengan nyaman.
Gue mau Ibukota tetap hidup bersama keberagaman, juga Indonesia.
Untuk mewujudkan hal itu, gue akan berusaha dengan memilih pilihan gue.

https://i0.wp.com/2.bp.blogspot.com/-X8Zcnryd0Ds/VWMdgw-5xVI/AAAAAAAAAMU/rzyBJgYcvyk/s1600/Kembali-ke-Agama-Kembali-ke-Perdamaian.jpg?resize=515%2C300&ssl=1



Selamat memilih ;D

Artikel Terkait

0 komentar

Subscribe